by Yunie Sutanto
Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri. Amsal 14:1
Tindakan
membangun butuh ketekunan dan konsistensi dalam pelaksanaannya.
Menbangun kebiasaan baik sejak anak-anak masih kecil untuk rutin sikat
gigi, bangun pagi langsung minum segelas air hangat, lalu membereskan
tempat tidur mereka...berdoa sebelum makan...dan masih banyak
lagi..Namun tindakan meruntuhkan hanya butuh sekejap mata saja!
Satu
atau dua kali toleransi anak untuk tidak sikat gigi sebelum tidur, lalu
besokannya dia akan merajuk untuk langsung tidur saja...malas sikat
gigi dulu...
Saya merasa sebagai ibu rumah tangga, tindakan saya itu imbasnya panjang...
Saya musti memikirkan apakah ini membangun atau meruntuhkan rumah tangga saya?
Mau
bisnis online untuk nambah income.,.Boleh saja! Why not? Tapi bagaimana
saya mengatur waktu merespons order yang masuk seringkali membuat saya
sedikit banyak (hmm banyak.....nih terus terang) melalaikan tugas rumah
tangga lainnya, seringkali anak pun terabaikan.
Hari ini dingatkan kembali dari renungan amsal ini:
Am I building or tearing my house?
Wise women build her house.
Foolish women tear her house.
The choice is mine!
Make sure that I choose well starting from today onwards.
Tadi saya set HP saya internetnya off selama di gereja dan sepanjang jalan bareng keluarga.
It's God's time and family time!
Bersyukur lewat Firman Tuhan hari ini diingatkan kembali untuk back on track, fookus pada prioritas. First things first!
Friday, October 30, 2015
Wednesday, October 28, 2015
Ajarilah Aku Berdoa, Mama!
by Sarah Eliana
Ini adalah ruang homeschool kami. smile emoticon Di dinding, kutempel peta gede. Buat apa peta ini?
Peta ini adalah peta yang sudah ditandai dengan tempat-tempat yang pernah kami kunjungi. Nah, tanda-tanda itu lalu kuberi QR codes. Tiap minggu, kami pilih 1 negara. Lalu, dengan memakai tablet atau smart phone kami scan QR code negara tersebut. Semua QR codes akan tersambung ke websitenya Operation World. Jadi, seandainya minggu ini kami memilih Indonesia, maka QR code untuk Indonesia akan membawa kami ke page tentang Indonesia. Nah, di situ kami bisa membaca fakta-fakta tentang Indonesia, apa yang perlu didoakan, dll.
Aku sengaja pilih cara ini untuk mengajari DS berdoa karena Tuhan kita adalah Tuhan yang menciptakan dan mengasihi bangsa-bangsa di dunia. Aku mau DS belajar untuk memiliki hati bagi bangsa-bangsa. Aku juga mau dia belajar bahwa ada banyak negara di luar sana; negara-negara dengan latar belakang sejarah, budaya, bahasa yang berbeda-beda.
Selain peta, aku juga punya ini:
Ini adalah album project lifeku yang isinya adalah foto-foto, catatan-catatan, kenang-kenangan (gantungan kunci, tiket bis, dll) dari negara-negara yang pernah kami kunjungi. smile emoticon Nah, aku pakai juga 3 album ini untuk sesi berdoa bagi bangsa-bangsa. Kutunjukkan kepada DS dan kuceritakan apa yang Tuhan lakukan saat kami mengunjungi negara tersebut, apa yang Tuhan perintahkan bagi kami lakukan, mujizat-mujizat yang Tuhan lakukan, pergumulan yang dihadapi negara itu, jawaban doa, dll. Di album project life ini juga ada list pokok doa untuk tiap negara. Here are a few samples dari halaman-halaman tentang Kamboja:
Question is: kenapa aku cuman ajak DS berdoa bagi negara-negara yang pernah kami kunjungi? Well, karena aku punya foto-fotonya, aku punya pengalaman yang bisa kuceritakan kepada DS. Hal-hal pribadi kayak gitu lebih menarik buat dia. Dan negara-negaranya cukup banyak, jadi it will last awhile smile emoticon Jadi, untuk saat ini, aku pakai dulu negara-negara yang pernah kami kunjungi. Kalau semua yang udah dikunjungi udah didoain, baru deh ditambah yang lain :)
So, that's the first part. Kami berdoa bagi bangsa-bangsa minimal 1 kali seminggu. Tapi, ada juga doa yang kami lakukan tiap hari, which is this one:
Selain berdoa bagi bangsa-bangsa, aku juga mau mengajari DS untuk berdoa bagi orang lain. Jadi, aku minta foto anak-anak teman dan keluargaku, lalu kuprint. (pake black and white aja biar hemat tinta wkwkwkwkw). Foto-foto itu lalu kutempelkan ke tusuk gigi (hahaha!). Tiap hari, sebelum mulai homeschool, DS ambil satu foto dan kuceritakan kepadanya siapa anak itu, siapa papa mamanya, dia tinggal di mana, umur berapa, pergumulannya, dll. Lalu, kami berdoa untuk anak yang fotonya terpilih itu smile emoticon
Sejauh ini, DS cukup enjoy dengan 2 cara ini. Semoga Tuhan akan terus ajar DS untuk tumbuh menjadi a man of prayer smile emoticon Amin!
Sebagai orang tua, menurutku, salah
satu hal paling susah untuk diajarkan kepada anak adalah rasa cinta berdoa.
They think it's not fun! Apalagi anak-anak masih seumuran DS, biarpun kita kasi
tau kalo berdoa adalah berbicara dengan Tuhan Yesus, tetep aja buat mereka
ngomong ama Tuhan yang gak keliatan itu rada-rada gimana gitu. Tapi, aku gak
mau nyerah! Minggu ini, kami belajar tentang hidup didalam Kristus; bahwa untuk
bertumbuh, kita harus hidup didalam Kristus & untuk terus hidup didalam
Kristus kita harus rajin baca Firman dan berdoa.
So, buat menginspirasi DS untuk rajin berdoa, aku dapet 2 ide ini. :)
So, buat menginspirasi DS untuk rajin berdoa, aku dapet 2 ide ini. :)
Ini adalah ruang homeschool kami. smile emoticon Di dinding, kutempel peta gede. Buat apa peta ini?
Peta ini adalah peta yang sudah ditandai dengan tempat-tempat yang pernah kami kunjungi. Nah, tanda-tanda itu lalu kuberi QR codes. Tiap minggu, kami pilih 1 negara. Lalu, dengan memakai tablet atau smart phone kami scan QR code negara tersebut. Semua QR codes akan tersambung ke websitenya Operation World. Jadi, seandainya minggu ini kami memilih Indonesia, maka QR code untuk Indonesia akan membawa kami ke page tentang Indonesia. Nah, di situ kami bisa membaca fakta-fakta tentang Indonesia, apa yang perlu didoakan, dll.
Aku sengaja pilih cara ini untuk mengajari DS berdoa karena Tuhan kita adalah Tuhan yang menciptakan dan mengasihi bangsa-bangsa di dunia. Aku mau DS belajar untuk memiliki hati bagi bangsa-bangsa. Aku juga mau dia belajar bahwa ada banyak negara di luar sana; negara-negara dengan latar belakang sejarah, budaya, bahasa yang berbeda-beda.
Selain peta, aku juga punya ini:
Ini adalah album project lifeku yang isinya adalah foto-foto, catatan-catatan, kenang-kenangan (gantungan kunci, tiket bis, dll) dari negara-negara yang pernah kami kunjungi. smile emoticon Nah, aku pakai juga 3 album ini untuk sesi berdoa bagi bangsa-bangsa. Kutunjukkan kepada DS dan kuceritakan apa yang Tuhan lakukan saat kami mengunjungi negara tersebut, apa yang Tuhan perintahkan bagi kami lakukan, mujizat-mujizat yang Tuhan lakukan, pergumulan yang dihadapi negara itu, jawaban doa, dll. Di album project life ini juga ada list pokok doa untuk tiap negara. Here are a few samples dari halaman-halaman tentang Kamboja:
Yang sebelah kanan adalah halaman pertama untuk Kamboja. Yg disebelah kiri itu
halaman terakhir untuk Thailand. Halaman pertama diisi dengan nama negara,
kartu pos dari negara itu, peta, dan fakta-fakta tentang negara tersebut.
Halaman terakhir selalu diisi dengan foto-foto unik dan pokok doa untuk negara
itu.
Fakta-fakta tentang Kamboja.
Foto - foto dari genocide museum di Pnom Penh. Selain foto, ada juga notes
dengan keterangan tentang museum tersebut, sejarah singkat Kamboja pada jaman
Pol Pot, dll.
Halaman tentang pemandangan kota Pnom Penh. Juga ada foto plat mobil haha (dulu
aku selalu sempetin foto plat mobil di tiap negara yang aku kunjungi wkwkkwk).
Ada notes tentang sejarah kota Pnoh Penh juga.
Halaman tentang pelayanan kami di Kamboja. Di kartu itu adalah pokok doa untuk
tempat - tempat dan orang-orang yang kami layani.
Question is: kenapa aku cuman ajak DS berdoa bagi negara-negara yang pernah kami kunjungi? Well, karena aku punya foto-fotonya, aku punya pengalaman yang bisa kuceritakan kepada DS. Hal-hal pribadi kayak gitu lebih menarik buat dia. Dan negara-negaranya cukup banyak, jadi it will last awhile smile emoticon Jadi, untuk saat ini, aku pakai dulu negara-negara yang pernah kami kunjungi. Kalau semua yang udah dikunjungi udah didoain, baru deh ditambah yang lain :)
So, that's the first part. Kami berdoa bagi bangsa-bangsa minimal 1 kali seminggu. Tapi, ada juga doa yang kami lakukan tiap hari, which is this one:
Selain berdoa bagi bangsa-bangsa, aku juga mau mengajari DS untuk berdoa bagi orang lain. Jadi, aku minta foto anak-anak teman dan keluargaku, lalu kuprint. (pake black and white aja biar hemat tinta wkwkwkwkw). Foto-foto itu lalu kutempelkan ke tusuk gigi (hahaha!). Tiap hari, sebelum mulai homeschool, DS ambil satu foto dan kuceritakan kepadanya siapa anak itu, siapa papa mamanya, dia tinggal di mana, umur berapa, pergumulannya, dll. Lalu, kami berdoa untuk anak yang fotonya terpilih itu smile emoticon
Sejauh ini, DS cukup enjoy dengan 2 cara ini. Semoga Tuhan akan terus ajar DS untuk tumbuh menjadi a man of prayer smile emoticon Amin!
Devote yourself to prayer, being watchful and thankful.
Colossians 4 : 2
Tuesday, October 6, 2015
Kau Melihat Dunia Hanya Sejauh Pandanganmu
by Grace Suryani
Ingatkah
engkau ketika dahulu engkau mulai belajar berjalan? Ketika engkau
mulai melangkahkan kakimu setapak demi setapak? Ingatkah engkau,
ketika engkau pertama kali memandang segala sesuatu dari kakimu yang
mungil? Segala sesuatunya terasa begitu jauh dan tak terjangkau oleh
tangan-tangan mungilmu. Kaki kursi maupun kaki bangku seakan-akan
tongkat untuk menahanmu tetap berdiri.
Di
bawah meja makan merupakan tempat favoritmu, meja makan cukup untuk
menudungi kepalamu. Kau menegadah ke atas dan melihat lampu-lampu
indah, kau takjub dan kagum melihatnya, lalu kau mengulurkan tanganmu
untuk menjangkaunya. Tapi kau tak sanggup. Segala sesuatu nampak
begitu jauh dan tak terjangkau bagi tangan dan kaki mungilmu yang
berusaha untuk mengapainya.
Lalu
kau mendengar sebuah suara memanggilmu. Kau mencari berkeliling
dengan tertatih-tatih, tapi kau tidak menemukannya. Suara itu
memanggilmu lagi. Kau semakin penasaran dan menjejakkan kakimu ke
lantai cepat-cepat untuk mencari sumber suara itu. Tangan dan kaki
kecilmu berusaha menjaga keseimbanganmu ketika kau berlari untuk
menemukan siapa yang memanggilmu.
Suara
yang begitu lembut, suara yang kau tahu berasal dari orang yang
mengasihimu. Suara yang sama terdengar memanggilmu lagi, kau
memandang sekelilingmu sekali lagi, tapi kau tetap tidak menemukan
suara itu. Yang aku lihat disekitarmu hanyalah mainan mobil-mobilanmu
yang berserakkan, 4 buah kaki kursi, sebuah balon, beberapa buah
buku, krayon dan nah akhirnya, tampat favoritmu meja makan.
Kau
berlari dan melonggok ke bawah meja makan, kalo-kalo sumber suara
itu berasal dari sana. Dan kau mendengar suara itu sekali lagi,
disertai dengan tawa yang lembut.
"Kemana
kau mencari anakku? Lihat aku ada diatasmu."
Kau
pun mendongakkan kepalamu dan melihat sumber suara itu. Ibumu berdiri
di hadapanmu dan tersenyum melihatmu. Kau pun tersenyum dan berpikir
"Hei, lihat aku dapat menemukanmu."
Lalu
kau mengulurkan tangan mungilmu, mencoba mengapainya. Mencoba
menciumnya, mencoba memegang tangannya. Namun, aduhhh!!! tanganmu
tidak dapat mencapainya.
Tiba-tiba
Ibumu terasa begitu jauh darimu. Ia berdiri menjulang tinggi dan tak
dapat kau raih. Kau mulai kecewa dan menangis. Kau menginginkan
ibumu!!! Kau ingin menciumnya, memgang pipinya, kau ingin menarik
rambutnya. Kau menginginkan ibumu, tapi kau tidak dapat mencapainya
... Ibumu terasa begitu jauh.
Dan
tiba-tiba kau merasa tubuhmu terangkat. Ada sepasang tangan yang
memegang pinggang kecilmu. Kau melihat ibumu tersenyum dan berkata,
"Nah, aku menemukanmu!" Kau mengapai dengan tanganmu, dan
HEI lihat, sorakmu kau bisa memegang pipinya. Ia tertawa ketika
tangan-tanganmu memegang pipinya. Bahkan ketika salah satu tanganmu
menarik rambutnya ... Ia tertawa dan ia menarik kau mendekat
kepadanya dan mencium pipimu. Kau tertawa kesenangan. Akhirnya kau
bisa meraih ibumu. Oh tidak, akhirnya ibumu bisa meraihmu dan
mendekapmu.
Berapa
sering kita merasa bahwa Tuhan jauh dan tidak terjangkau bagi
tangan-tangan kita? Atau mungkin kita ingin sekali menjangkaunya tapi
... upsss, tanganmu kurang panjang. Kaki-kakimu kurang tinggi untuk
dapat menjangkaunya.
Pernahkah
ketika kita merasa bahwa Tuhan jauh dari kita, kita berpikir dan
membayangkan diri kita seperti anak kecil dengan pandangan yang serba
terbatas sehingga kita tidak bisa melihat bahwa sesungguhnya kita ada
dibawah kaki-Nya!!! Kita ada kurang dari 10 cm dari hadapan-Nya.
Pandangan kita sangat terbatas. Tidak seperti pandangan-Nya!!! Pada
pandangan-Nya kita begitu dekat, sehingga tangan-tangan-Nya bisa
menjangkau dan menarik kita mendekat pada-Nya.
Bagi-Nya
kita begitu dekat, sehingga bunyi nafas kita pun terdengar oleh-Nya.
Ketika Ia menundukkan kepala-Nya, ada kita di dekat kaki-Nya. Ia
tersenyum dan tertawa ketika melihatmu mencari-cari-Nya, padahal kau
ada di dekat kaki-Nya. Dan akhirnya, ia mengangkat pingangmu,
membawamu naik untuk dapat menciummu. Untuk membiarkanmu memegang
pipi-Nya, untuk membiarkanmu menarik rambut-Nya. Ia ada dekat sekali
denganmu. Yang kau perlukan hanyalah menjulurkan tanganmu keatas,
menengadahkan kepalamu, dan Ia akan mengangkatmu ke atas. Ia akan
membungkuk dan mengulurkan tangan-Nya.
Jika
kau merasa begitu jauh dari-Nya, INGAT KAU ADA DIDEKAT KAKINYA!!!
Saturday, October 3, 2015
Kisah Si Sendal Cantik
by Grace Suryani
Setting :
sebuah rumah berlantai dua di salah satu kawasan Jakarta. Suara mobil
berhenti. Tok-tok-tok, langkah kaki 2 orang terdengar memasuki
halaman. (krrriittt) suara pintu dibuka. Seorang wanita muda awal 20
tahunan melangkah masuk sambil membawa kantong plastik besar.
Pembantu
: Belanja apa non?
Nona
: Sandal, akhirnya dapet juga. Tadi ke toko sepatu lumayan ada
discount.
(suara
kardus dibuka. Mengeluarkan sepasang sandal berhak hitam manis)
Bagus
ngga?
(si
nona mengenakan sandal itu dan berjalan kian kemari)
Pembantu
: Bagus. Eh tadi ada telpon dari Siska.
Nona
: Oya? Aku telpon sekarang dah.
(meletakkan
sandal itu di tempat sandal, di sebelah sandal lamanya. Si putih
salju)
Sandal
Hitam (SH) melihat ke sekelilingnya. Rak sepatu besar yang terbuat
dari kayu. Ada beberapa pasang sepatu keds, sepatu sandal maupun
aneka sandal.
Sandal
Putih (SP) : Hi, sandal baru ya?
SH
melihat sandal putih yang sudah agak kotor yang menyapanya dengan
ramah. Ia tersenyum lebar dan berkata dengan penuh semangat.
SH
: Iya. Wah, aku seneng banget. Akhirnya setelah sekian lama terpajang
di toko sepatu, akhirnya ada yang membawaku pulang!! Hey, kau tau
tidak, aku sudah lamaaa sekali berada di toko sepatu itu. Aku sudah
masuk sepatu senior. (suaranya tiba-tiba menjadi agak rendah) Banyak
orang yang pernah mencobaku, tapi mereka tidak pernah membawaku
pulang banyak alasan. ukuran yang ngga cocok, harga yang ngga cocok.
heh ...
SP
mendengarkan dengan seksama. SH menghela nafas lalu bergumam
SH
: Ketika pelayan toko itu memindahkanku dari posisi New Arrival, ke
rak biasa aku sudah cukup sedih. Sedih menyaksikan teman-temanku
satu-satu datang dan pergi sedangkan aku tetap di sana. Ketika aku
dipindahkan ke rak discount, hatiku hancur Hidupku rasanya tidak
berarti. Ah untuk apa aku didandani berbulan-bulan di pabrik,
menjalani berbagai proses menyakitkan kalau pada akhirnya tidak ada
orang yang mau membeliku ...
SH
berkata dengan tersendat-sendat. SP menepuk-nepuk bahunya, berusaha
menenangkan kawan barunya.
SH
: Berhari-hari, aku merasa hidupku tidak berarti. Duduk manis, tanpa
diperhatikan. Sainganku terlalu banyak. Banyak yang lebih muda, lebih
cantik daripadaku. Ah ... masa-masa itu ... kadang aku berpikir,
cita-citaku hanya 1. Ingin supaya hidupku berarti. Aku ingin ada
orang yang membeliku dan memakaiku. Hanya itu?
SH
menghapus air matanya. Ia menarik nafas panjang perlahan-lahan
wajahnya berubah, menjadi lebih tenang.
SH
: Akhirnya hari itu datang juga. Hari yang kuimpi-impikan sepanjang
hidupku. (ada nada bangga di dalam suaranya). Well tadinya aku ngga
menyangka hari ini, adalah 'hari itu'!! Ketika nona kita masuk ke
dalam toko, aku tidak meliriknya. Aku sudah terlalu sering berharap
dan kecewa, aku sudah lelah. Lelah dicoba oleh berpasang-pasang kaki
tapi tidak ada satupun yang berniat membeliku. Tapi ia menghampiriku.
Meraihku, menelitiku dengan seksama dan mengenakanku. Jantungku
berdetak lebih kencang. Oh God ... apakah dia orangnya?!?! Is she the
right one?? Will she bring me home?? (suaranya tercekat), ketika
harapanku hampir melambung, tiba-tiba aku mendengar dia berkata,
Nona
: Mbak, bisa tolong ambilin pasangan sandal yang itu bukan yang itu
yang disampingnya, yang di belakang ada talinya. Nah yah betul.
Makasih yah Mbak.
SH
: OMG!! Dia menunjuk sandal laen!! Rasanya hatiku hancur berantakan.
Oh tidaaakk ternyata dia sama saja kayak orang-orang laen. Aku
menatap sandal hitam manis yang dia tunjuk dengan tatapan iri! Ah
kalau saja itu aku aku hampir menangis. Sudah pasti aku akan kalah
bersaing dengan sandal itu. Tapi ketika aku sudah sedih, tiba-tiba
aku mendengar suara si pelayan toko,
Pelayan
Toko : Maaf , Mbak, model ini no 37-nya habis. Yang ada cuman no 38.
Nona
: Yaahhh (dengan nada kecewa). Ngga ada yah Mbak.
SH
: Hati gue melonjak kegirangan!! Yessss Tapi melihat tampang si Nona
yang kecewa, aku rada was-was juga. Mungkinkah dia memilihku?
SH
melirik kepada SP yang mendengarkan ceritanya sambil tersenyum.
SH
: Kau pasti tau kan, saat itu saat yang paling mendebarkan! Saat
penentuan. Saat ketika takdir yang akan merubah hidupmu ada di ujung
hidungmu.
SP
(tersenyum simpul) yah aku tau. Aku pun pernah mengalaminya.
SP
: Yah akhirnya si nona mengenakanku lagi. Pergi ke kaca,
mematut-matutkan dirinya, dan aku nyaris menjerit kegirangan ketika
dia berbicara dengan si Pelayan Toko.
Nona
: Ya udah, Mbak. Saya ambil yang ini saja.
SH
: YEEEAAAAHHHH!!! AKHIRNYAAAA YESSS!!! Dia menunjuk ke arahku! OMG
rasanya itu detik paling bahagia dalam hidupku! Akhirnya! Akhirnya
impianku terwujud!! Akhirnya ada manusia yang memilihku. Akhirnya aku
bisa menjalani 'panggilanku', menjadi sepasang sepatu yang dipakai
oleh manusia. Oh aku merasa diriku sepatu paling bahagia di dunia
ini.
SH
menyelesaikan ceritanya sambil tersenyum bangga. SP tersenyum melihat
tingkah polah teman barunya. Ia seperti melihat dirinya 1 tahun yang
lalu. Yah, ia juga mengalami hal yang sama. Ditaruh berbulan-bulan di
rak berdebu, dipindahkan berulang kali. Dari rak yang paling depan,
hingga rak di belakang, sampai akhirnya ia masuk ke rak discount,
dimana akhirnya ia ditemukan oleh si Nona *well, sepertinya nona kita
ini suka sekali barang discount. Hehehe*
SP
: (berkata dengan nada hangat) Congratulations! Aku senang sekali ada
kamu di tempat ini. Menyenangkan sekali punya teman baru yang penuh
semangat seperti dirimu. Aku harap kau bisa menunaikan tugasmu dengan
baik. : D
SH
: Pasti!! Aku sudah mengimpikan ini sepanjang hidupku. Bayangkan,
dikenakan oleh sepasang kaki manusia, menapaki jalan-jalan, wow!!
That's so exciting!!
SP
hanya tersenyum simpul.
SP
: Well, I know you can do it!
Terdengar
suara langkah kaki di ruang atas, kemudian terdengar suara si Nona.
Nona
: Ma, aku pergi DATE dulu ya.
Mama
: sama sapa?
Nona
: Dijemput sama Laras di gereja. Aku bawa kunci yaahh. Daaahh
SP
dan SH melihat Nona mereka datang, sudah siap untuk pergi. Sambil
berdendang ia Berdiri di depan rak sepatu.
Nona
: Pakai sepatu baru aaahh.
SH
merasakan nafasnya bergetar. Sangking senangnya ia sampai lupa
bernafas. Wow!! Akhirnya!! My first mission!!! Oh Yeaaahh c'mon
babeee!! SH begitu bahagianya sampai ia nyaris tidak mendengar SP
berbisik, "Good Luck!!" Satu-satunya yang ia rasakan hanya
perasaan gembira yang meluap ketika ia merasa dirinya dibawa berjalan
keluar dari rumah. Berjalan di atas aspal di jalan depan rumah.
SH
: Hi pak aspal!! Kenalkan, saya Sandal Hitam, sandal barunya Nona.
Aspal
: Wah sandal baru?
SH
begitu gembira sampai ia ingin menyapa semua benda yang ditemuinya.
Pak Aspal. Mas Pohon Jambu. Nyonya bunga kembang sepatu. Sapa aja
daaahhh ... 5 menit ia masih berjalan di atas aspal. But upsss ... ia
merasakan ada lumpur-lumpur yang mulai menempel di dahinya.
SH
: Hiii ...jorok!!! Aduh ...ada lumpur di dahiku. Nona,
hati-hati donk kalau jalan!!
Tapi
lumpur itu itu berhenti. Malah mulai ada air kotor yang mengenai hak
tinggi-nya. SH yang selama ini hidup di dalam toko yang serba bersih
rapi dan harum tidak siap berkenalan dengan lumpur, debu, air, yang
kini berkeliaran di sekitarnya. Oh tidak!! Badannya yang tadinya
mulus, bersih, kinclong, mulai terkena kotoran. Ia panik.
SH
: Nonaaaa ... aduh!! STOP!! STOPPP ... badanku kotor semua. Ayo
kembali ke rumah. Aku harus mandi. Hiii lihat, ada lumpur
dimana-mana. Nonaaaa plzzz ...
Tapi
si Nona terus berjalan tanpa menghiraukan kata-katanya. SH merasa
panik. First Mission yang tadinya ia pikir akan ia jalani dengan
anggun berakhir dengan lumuran lumpur di nyaris seluruh tubuhnya. Ia
merasa kecewa ... hancur sudah impian muluk-muluk ... hancur sudah
'panggilan hidup' yang tadi ia bangga-banggakan.
5
jam kemudian
SP
sudah tidur ketika sayup-sayup ia mendengar bunyi kunci diputar. Ia
melirik ke arah Pak Jam Dinding. Pkl 22.00 Tok tok tok ... langkah
kaki si Nona membelah keheningan malam. Nona berhenti, melepas sandal
hitamnya dan berjalan naek ke kamarnya.
Keheningan
kembali melanda. Upss ... tidak benar-benar hening. Ada isak tangis
SH. Sandal hitam yang 5 jam lalu penuh dengan kebanggaan dan pesona
kini menangis tersedu-sedu. SP menghampiri rekan barunya. Dan duduk
disampingnya. Diam.
SH
(di sela-sela isak tangisnya) hiks hiks tadinya aku pikir hiks aku
bakal hiks diajak ke tempat-tempat yang bagus. hiksss huaaaa ternyata
hikss aku hiks .. hikss malah disuruh ke tempat yang kotor. Hikss!!
Liat neh hikss solku ngga lagi bersih. Banyak lumpur hiks aku jadi
bau hikss tadi di tengah jalan hiks kena air ujan. Hiksss look at me
hiks penampilanku huaa hiks jelek banget kan hiks!! Ngga usah boong
... hiks ... gue tau kok .. huuaaa ... kenapa idupku jadi begini!!
HIKSSS ... HUAAA ...
SP
: Sssttt tenang. Aku tau rasanya seperti aku. Aku pernah ngalamin
juga kok.
SH
: Masak ... hiks ... hiks ... loe cuman boongin gue kan?!?! Hikss ...
emank dasar nasib gue sial. Hiksss ..
SP
mengeleng, lalu menunjukkan tubuhnya. Banyak goretan-goretan.
Kulitnya yang dahulu putih mulus kini dinodai oleh bercak hitam.
Debu. Angin. Lumpur. Bahkan di beberapa tempat kulitnya sedikit
terkelupas. SH terperanjat ketika melihat luka SP.
SH
: Ini?? (sambil bergidik seram)
SP
mengangguk : Ya, ini aku dapatkan ketika aku menjalani tugasku
sebagai sandal yang baik. Dulu aku putih mulus. Tanpa cacat. Namaku
Putih Salju. Aku dulu salah satu yang tercantik di toko sepatu. (SP
berbicara dengan menerawang, mengenang masa lalunya) tapi itu dulu.
Sekalipun aku cantik, aku manis, aku tanpa cacat tapi aku tidak
berguna. Aku tidak memenuhi panggilanku. Aku dibuat bukan untuk
dipajang di rak manis di toko ber-AC. Aku dibuat untuk dipakai
berjalan.
SH
merenung mendengarkan kata-kata SP.
SP
: Pada mulanya aku berpikir, wow ... alangkah menariknya panggilan.
Tapi ketika aku mulai menjalaninya, aku sadar itu tidak sesederhana
yang aku pikir. Ada kalanya aku harus berkorban, membiarkan diriku
tergores, demi kaki tuanku. Membiarkan diriku diinjak-injak sepanjang
hari, tapi aku tahu aku dibuat untuk itu. Itu tujuan hidupku.
SH
: (terperangah ... dengan nada sedikit takut), maksudmu kita dibuat
untuk ... untuk dikotori?? Untuk well u know bergulat dengan lumpur
setiap hari? Yuccckksss ...
SP
tersenyum dengan bijak : Tidak semenakutkan yang kau pikir kok.
Memang ada kalanya kau dibawa berjalan ke tempat-tempat yang buruk.
Tempat yang lumpur, becek, berbatu-batu. Tempat yang membuatmu merasa
tidak nyaman. Tapi ada kalanya juga kau dibawa ke tempat-tempat yang
menyenangkan. Ke mall-mall dengan keramik yang cantik, tempat-tempat
yang wah dan mengagumkan. Taruhan kau pasti suka sekali ketika dibawa
berjalan di atas keramik yang sekalipun licin tapi tidak membuatmu
terpeleset. Atau berjalan di atas karpet yang lembut dan
harum.(Melihat tampang SH yang seolah-olah tidak percaya) Hey u know
what, aku sudah pergi ke luar negeri loh. Aku pernah ke China,
Singapore, Malaysia. Pergi ke kota-kota laen, berkenalan dengan
berbagai macam tegel, keramik, kayu, wow ... pengalaman yang
menyenangkan.
SH
: Really?!?! China wow ... kayak apa itu?
SP
: Kalau aku tidak salah, tidak lama lagi kau pasti akan sampai China
juga. Nona kita pasti membawamu kesana. Kau sandal baru
kesayangannya. So just enjoy ur adventure. :D
SH
: Tapi?
SP
: Tapi apa??
SH:
: aku masih sedikit takut, u know, pengalaman pertama dengan lumpur
itu agak errhh well menakutkan.
SP
: Yeah I know. Mau kah kau percaya pada Nona kita? Kalau ada jalan
yang lebih baik, ia pasti membawamu ke situ. Ia tidak pernah dengan
sengaja membawamu ke jalan-jalan yang buruk untuk menyiksamu. No
way!! Nona kita sayang sama kamu. Karena kamu sudah dibeli olehnya.
Kamu akan melalui jalan-jalan yang buruk tapi juga akan menikmati
jalan-jalan yang manis. Tidak usah takut dengan lumpur, Nona kita
tidak akan meninggalkanmu di tengah lumpur. Ia akan membawamu pulang
ke rumah. Selama kau melekat pada kakinya, ia akan membawamu keluar
dari semua lumpur itu. Hanya lekatkan dirimu pada kaki nona kita.
SH
terdiam.
SP
: (menepuk bahunya) Tenang saja. Segala sesuatunya akan berjalan
dengan baik. Tidak usah berpikir terlalu banyak. Ikuti saja kemana
Nona kita membawamu. Kau tau, aku memang tidak semanis aku yang dulu,
tapi aku yang sekarang jauh lebih bahagia. Karena aku tau hidupku
berarti. Aku memenuhi tujuan aku dibuat. Dipakai untuk berjalan dan
menghiasi kaki nonaku. Tidak ada kebahagiaan yang lebih sekedar
daripada aku bisa berjalan dengannya, dan ada salah seorang temannya
yang berkata pada Nona kita, "Sandalmu bagus" dan Nona kita
tersenyum bangga. Kebanggaannya adalah kebanggaanku.
SH
akhirnya mulai tersenyum. : Yah sepertinya aku terlalu cepat
mengambil kesimpulan. En .. erhh .. are u sure that i will enjoy
this?!
SP
tersenyum lebar : YUP. Karena kau didesign untuk menjadi sandal. Kau
punya kemampuan-kemampuan sebuah sandal. Kau mampu menahan seluruh
berat tubuh nona kita dengan hakmu. Kau memang didesign untuk itu,
dan percaya dah, u'll enjoy it. kamu adalah sandal, dan kamu akan
melakukan hal-hal yang dilakukan oleh sandal. Dan apa sih yang bisa
bikin kita para sandal lebih bahagia selain dikenakan oleh tuan kita
dan dibawa jalan-jalan? :p kau tidak hanya akan suka melakukan itu,
bahkan lebih dari itu, kau akan bahagia.
SP
mengedipkan matanya. SH tertawa. Keduanya saling mengucapkan selamat
malam,selamat tidur. Sebelum tidur SH mengenang harinya, hari dimana
ia belajar banyak hal. Kesedihannya sudah terangkat, ia merasakan
matanya makin berat, ia merengangkan seluruh tubuhnya, merasa hangat,
bersiap untuk tidur. Mendapat kekuatan baru untuk menjalani tugasnya
keesokkan harinya. Dengan semangat yang baru.
Aku
adalah si sandal cantik, dan aku melakukan hal-hal yang dilakukan
oleh sandal, dan aku bahagia :D karena dengan kemampuanku sebagai
sandal aku melakukan tugas-tugas sebuah sandal
*********
Renungan
: Guys, kadang kita lupa siapa diri kita dan untuk apa diciptakan.
Kita menolak menjalani sisi-sisi sukar dari panggilan kita. Kita
hanya ingin berjalan di atas lantai marmer, karpet merah, tapi kita
lupa, bahwa untuk sampai ke lantai marmer kita perlu berjalan di atas
tanah yang kotor dan kadang penuh lumpur. Kita mau hal yang enak,
tapi menolak berkorban.
Guys,
panggilan kita itu panggilan 1 paket. Dengan sisi baik yang
menyenangkan maupun sisi berat yang terkadang melukai kita. Percaya,
kita sudah diberi kemampuan untuk melakukan tugas-tugas 'sandal',
karena kita memang 'sandal'!!
Jauh
lebih baik menghabiskan hidup ini dengan berlumur lumpur daripada
dipajang manis di toko tapi tidak pernah menjalani kehidupan yang
sesungguhnya?
Kalau
saat ini kalian masih 'dipajang manis di etalase toko' percayalah
akan ada harinya Tuhan memanggilmu keluar, membelimu dan
menggunakanmu di tempat yang Dia pilih. Dan guys, pengalaman itu
jaaaauuhhh lebih menarik dari sekedar duduk manis di etalase toko.
Kalau
kalian sudah dibawa berjalan-jalan diantara lumpur, jangan mengeluh.
Tuhan kita akan membawa kita pulang. Dia tidak pernah punya rencana
meninggalkan kita di tengah lumpur *well, guys, siapa di antara
kalian yang membawa sepatu yang kalian beli lalu dengan sengaja
meninggalkannya di tengah lumpur?!?! Ngga ada kan?!* Lumpur itu hanya
jalan yang harus kita lalui kalau kita pulang ke rumah *khususnya
buat kalian yang tinggal di daerah rawan banjir huehehe*. So guys,
bertahanlah. Dia akan membawa kita keluar dari lumpur. Kita akan
pulang ke rumah bersama dengan Dia. :D
Jakarta,
26 April 2006
Perenungan
sepanjang perjalanan jalan kaki memakai sandal baru menuju gereja
untuk berangkat DATE :p
Thursday, October 1, 2015
"Apakah Engkau Mengasihi Aku?"
By
Natalia Setiadi
Sesudah
sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” Jawab
Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah
domba-domba-Ku.”Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya:
“Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus
kepadanya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.”
Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”Kata Yesus
pula kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata
untuk ketiga kalinya: “apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia
berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau
tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya:
“Gembalakanlah domba-domba-Ku.” (Yohanes 21:15-17)
Sejak
dulu, baca perikop ini bikin saya mengernyit. Ga ngerti kenapa Yesus
kudu mengulang pertanyaan ini sampe 3x. Ga terlalu ngerti juga kenapa
Petrus musti sedih denger pertanyaan ini. Saya kirain karena alasan
yang personal: Petrus yang abis menyangkal Yesus 3x, diminta ngulang
pernyataan kasihnya kepada Yesus 3x juga. Di Alkitab segala yang 3x
itu biasanya penting.
Minggu
lalu saya dapet pencerahan. Pencerahan yang cerraaahhh banget,dari
aplikasi Renungan Harian di HP android (e-RH), tanggal 16 April 2015,
ditulis oleh bapak Hiendarto Sukotjo.Ternyata, dalam pertanyaan Yesus
yang pertama, kata kasih yang dipake adalah AGAPE, atau kasih tanpa
syarat yaitu “mengasihi walaupun”. Dan dijawab oleh Petrus
dengan kata PHILEA, atau kasih bersyarat yaitu “mengasihi jikalau”.
Pertanyaan Yesus yang kedua masih menggunakan kata AGAPE, dan
lagi-lagi dijawab oleh Petrus dengan PHILEA. Petrus berbeban
berat dengan rasa bersalah karena telah menyangkal Yesus. Padahal
sesaat sebelum Yesus ditangkap, Petrus berkata bahwa dia rela
memberikan nyawanya bagi Yesus (Yohanes 13:37). Petrus menjawab
dengan philea, karena merasa belum mampu mengasihi Tuhan dengan kasih
agape. Tuhan pun paham.
Pada
pertanyaan-Nya yang ketiga, Yesus bertanya menggunakan kata
PHILEA.Yang kemudian dijawab Petrus juga dengan PHILEA. Sekarang
saya mengerti mengapa Petrus menjadi sedih saat mendengar pertanyaan
Yesus yang ketiga. Ngebayanginnya aja udah bikin hati “nyeesss...”,
terharu banget. DIMAKLUMI dan DIPAHAMI, terlebih lagi DITERIMA APA
ADANYA itu dahsyat rasanya.
Setelah
Petrus menyangkal Yesus, dia kembali ke profesi lamanya sebagai
nelayan. Perikop di atas terjadi pada saat Yesus menampakkan diri
untuk ketiga kalinya, yaitu kepada Petrus dan beberapa murid lain
yang sedang menangkap ikan bersama Petrus. Adegan yang terjadi persis
sama dengan adegan ketika Petrus pertama kali bertemu Yesus: mereka
mencari ikan semalaman tetapi tidak mendapat seekor ikan pun,
kemudian Yesus menyuruh mereka menebarkan jala di sebelah kanan
perahu, lalu jala mereka menjadi sangat penuh dengan ikan sampe susah
ditarik. Déjà vu.
Hampir
sama dengan Petrus, Yudas Iskariot juga mengkhianati Yesus. Tetapi
kisah Yudas berbeda : Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia,
melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia.
Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam
kepala dan tua-tua, dan berkata: “Aku telah berdosa karena
menyerahkan darah orang yang tak bersalah.” Tetapi jawab mereka:
“Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!” Maka ia pun
melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ
dan menggantung diri. (Matius 27:3-5)
Petrus
dan Yudas sama-sama menyesal, dan sama-sama didera rasa bersalah yang
tak terlukiskan. Petrus berusaha coping dengan cara bekerja, kembali
menjadi nelayan, sambil tetap berkumpul bersama beberapa murid yang
lain. Sedangkan Yudas tenggelam dalam rasa bersalah, tidak berani
mendekati murid-murid lain, tidak berani bertobat, merasa tidak layak
diampuni, dan memilih jalan pintas dengan bunuh diri.
Apakah
kelemahanmu membuatmu patah semangat?
Apakah
iblis sering mengungkit masa lalumu yang kelam untuk membuat kamu
merasa tidak pantas melayani Dia, tidak layak menjadi pengikut-Nya?
Apakah
kamu merasa lemah dan terus menerus terjatuh dalam dosa yang sama
sehingga iblis berhasil menipumu untuk tidak usah bertobat lagi
karena Tuhan udah bosan mengampuni dan memaklumi kamu
Apakah
kamu kecewa dengan keadaan dunia dan merasa hidupmu tidak berarti
lagi?
Apakah
dosa seksualmu di masa lalu membuat kamu tidak bisa menikmati
keintiman dengan isteri/suamimu dalam pernikahan sah yang sudah
diberkati Tuhan?
Atau
adakah peperangan batin lain yang kamu perjuangkan siang malam tanpa
sepengetahuan orang lain?
Tuhan
paham. Dia bertanya kepadamu dengan PHILEA, bukan AGAPE. Dia
menerimamu apa adanya, sinful and all. Dia paham bahwa kita
berdosa dan lemah. Pengampunan yang Dia sediakan TIDAK
TERBATAS. Ingat apa pesan Tuhan kepada Petrus setelah Dia
bertanya?“Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Tugas yang begitu
penting Tuhan percayakan kepada Petrus. Lalu apakah yang Petrus
lakukan? Lalu Petrus pun mengasihi Tuhan dengan AGAPE. Saat
Petrus menjawab Yesus, 3x dia hanya mampu menyebutkan philea. Tetapi
sepanjang sisa hidupnya, Petrus menjalankan tugasnya menggembalakan
domba-domba Tuhan. Malah di akhir hidupnya Petrus menjadi martir,
mati disalib seperti Yesus, bahkan dalam keadaan terbalik, karena dia
merasa tidak layak disalibkan dengan cara yang sama seperti Tuhannya.
Petrus
DIMAMPUKAN untuk mengasihi Tuhan dengan AGAPE. Roh Kudus yang
sama juga ada di dalam hidup kita, para pengikut Yesus di masa kini.
Kuasa-Nya masih sama dahsyatnya, juga akan memampukan kita
untuk melakukan apa yang kita pikir tidak mampu kita lakukan. Karena
“siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama
sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” 2 Korintus
5:17
***Catatan:Di
Alkitab bahasa Indonesia dari LAI maupun bahasa Inggris versi King
James, kita gak bisa lihat perbedaan kata kasih yang dipake dalam
ketiga pertanyaan Yesus. Di Alkitab bahasa Inggris versi
Young’s Literal Translation, kasih agape disebutkan dengan kata
“LOVE” dan kasih philea disebutkan dengan kata “DEARLY LOVE”,
jadi keliatan bedanya. Setelah Petrus menjawab dengan philea,
Yesus juga 3x berpesan, “Gembalakanlah domba-domba-Ku”, yang
dalam versi Young’s Literal Translation ketiganya juga dibedakan
dengan kalimat “Feed my lambs”, “Tend my sheep”, dan “Feed
my sheep”. Kalo untuk bagian ini saya ga punya penjelasan,
jadi yang bisa menjelaskan tentang ini, please do share with us ya ;)
Subscribe to:
Posts (Atom)