Friday, October 30, 2015

Building or Tearing?

by Yunie Sutanto


Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri. Amsal 14:1

Tindakan membangun butuh ketekunan dan konsistensi dalam pelaksanaannya. Menbangun kebiasaan baik sejak anak-anak masih kecil untuk rutin sikat gigi, bangun pagi langsung minum segelas air hangat, lalu membereskan tempat tidur mereka...berdoa sebelum makan...dan masih banyak lagi..Namun tindakan meruntuhkan hanya butuh sekejap mata saja!
Satu atau dua kali toleransi anak untuk tidak sikat gigi sebelum tidur, lalu besokannya dia akan merajuk untuk langsung tidur saja...malas sikat gigi dulu...

Saya merasa sebagai ibu rumah tangga, tindakan saya itu imbasnya panjang...
Saya musti memikirkan apakah ini membangun atau meruntuhkan rumah tangga saya?
Mau bisnis online untuk nambah income.,.Boleh saja! Why not? Tapi bagaimana saya mengatur waktu merespons order yang masuk seringkali membuat saya sedikit banyak (hmm banyak.....nih terus terang) melalaikan tugas rumah tangga lainnya, seringkali anak pun terabaikan.

Hari ini dingatkan kembali dari renungan amsal ini:
Am I building or tearing my house?

Wise women build her house.
Foolish women tear her house.

The choice is mine!
Make sure that I choose well starting from today onwards.
Tadi saya set HP saya internetnya off selama di gereja dan sepanjang jalan bareng keluarga.
It's God's time and family time!

Bersyukur lewat Firman Tuhan hari ini diingatkan kembali untuk back on track, fookus pada prioritas. First things first! 

Wednesday, October 28, 2015

Ajarilah Aku Berdoa, Mama!

by Sarah Eliana


Sebagai orang tua, menurutku, salah satu hal paling susah untuk diajarkan kepada anak adalah rasa cinta berdoa. They think it's not fun! Apalagi anak-anak masih seumuran DS, biarpun kita kasi tau kalo berdoa adalah berbicara dengan Tuhan Yesus, tetep aja buat mereka ngomong ama Tuhan yang gak keliatan itu rada-rada gimana gitu. Tapi, aku gak mau nyerah! Minggu ini, kami belajar tentang hidup didalam Kristus; bahwa untuk bertumbuh, kita harus hidup didalam Kristus & untuk terus hidup didalam Kristus kita harus rajin baca Firman dan berdoa.


So, buat menginspirasi DS untuk rajin berdoa, aku dapet 2 ide ini. :)


Ini adalah ruang homeschool kami. smile emoticon Di dinding, kutempel peta gede. Buat apa peta ini?


Peta ini adalah peta yang sudah ditandai dengan tempat-tempat yang pernah kami kunjungi. Nah, tanda-tanda itu lalu kuberi QR codes. Tiap minggu, kami pilih 1 negara. Lalu, dengan memakai tablet atau smart phone kami scan QR code negara tersebut. Semua QR codes akan tersambung ke websitenya Operation World. Jadi, seandainya minggu ini kami memilih Indonesia, maka QR code untuk Indonesia akan membawa kami ke page tentang Indonesia. Nah, di situ kami bisa membaca fakta-fakta tentang Indonesia, apa yang perlu didoakan, dll.

Aku sengaja pilih cara ini untuk mengajari DS berdoa karena Tuhan kita adalah Tuhan yang menciptakan dan mengasihi bangsa-bangsa di dunia. Aku mau DS belajar untuk memiliki hati bagi bangsa-bangsa. Aku juga mau dia belajar bahwa ada banyak negara di luar sana; negara-negara dengan latar belakang sejarah, budaya, bahasa yang berbeda-beda.

Selain peta, aku juga punya ini:







Ini adalah album project lifeku yang isinya adalah foto-foto, catatan-catatan, kenang-kenangan (gantungan kunci, tiket bis, dll) dari negara-negara yang pernah kami kunjungi. smile emoticon Nah, aku pakai juga 3 album ini untuk sesi berdoa bagi bangsa-bangsa. Kutunjukkan kepada DS dan kuceritakan apa yang Tuhan lakukan saat kami mengunjungi negara tersebut, apa yang Tuhan perintahkan bagi kami lakukan, mujizat-mujizat yang Tuhan lakukan, pergumulan yang dihadapi negara itu, jawaban doa, dll. Di album project life ini juga ada list pokok doa untuk tiap negara. Here are a few samples dari halaman-halaman tentang Kamboja: 


Yang sebelah kanan adalah halaman pertama untuk Kamboja. Yg disebelah kiri itu halaman terakhir untuk Thailand. Halaman pertama diisi dengan nama negara, kartu pos dari negara itu, peta, dan fakta-fakta tentang negara tersebut. Halaman terakhir selalu diisi dengan foto-foto unik dan pokok doa untuk negara itu. 


Fakta-fakta tentang Kamboja.


Foto - foto dari genocide museum di Pnom Penh. Selain foto, ada juga notes dengan keterangan tentang museum tersebut, sejarah singkat Kamboja pada jaman Pol Pot, dll.


Halaman tentang pemandangan kota Pnom Penh. Juga ada foto plat mobil haha (dulu aku selalu sempetin foto plat mobil di tiap negara yang aku kunjungi wkwkkwk). Ada notes tentang sejarah kota Pnoh Penh juga. 



Halaman tentang pelayanan kami di Kamboja. Di kartu itu adalah pokok doa untuk tempat - tempat dan orang-orang yang kami layani. 


Question is: kenapa aku cuman ajak DS berdoa bagi negara-negara yang pernah kami kunjungi? Well, karena aku punya foto-fotonya, aku punya pengalaman yang bisa kuceritakan kepada DS. Hal-hal pribadi kayak gitu lebih menarik buat dia. Dan negara-negaranya cukup banyak, jadi it will last awhile smile emoticon Jadi, untuk saat ini, aku pakai dulu negara-negara yang pernah kami kunjungi. Kalau semua yang udah dikunjungi udah didoain, baru deh ditambah yang lain :)

So, that's the first part. Kami berdoa bagi bangsa-bangsa minimal 1 kali seminggu. Tapi, ada juga doa yang kami lakukan tiap hari, which is this one:




Selain berdoa bagi bangsa-bangsa, aku juga mau mengajari DS untuk berdoa bagi orang lain. Jadi, aku minta foto anak-anak teman dan keluargaku, lalu kuprint. (pake black and white aja biar hemat tinta wkwkwkwkw). Foto-foto itu lalu kutempelkan ke tusuk gigi (hahaha!). Tiap hari, sebelum mulai homeschool, DS ambil satu foto dan kuceritakan kepadanya siapa anak itu, siapa papa mamanya, dia tinggal di mana, umur berapa, pergumulannya, dll. Lalu, kami berdoa untuk anak yang fotonya terpilih itu smile emoticon


Sejauh ini, DS cukup enjoy dengan 2 cara ini. Semoga Tuhan akan terus ajar DS untuk tumbuh menjadi a man of prayer smile emoticon Amin!


Devote yourself to prayer, being watchful and thankful. 
Colossians 4 : 2

Tuesday, October 6, 2015

Kau Melihat Dunia Hanya Sejauh Pandanganmu

by Grace Suryani 
 
Ingatkah engkau ketika dahulu engkau mulai belajar berjalan? Ketika engkau mulai melangkahkan kakimu setapak demi setapak? Ingatkah engkau, ketika engkau pertama kali memandang segala sesuatu dari kakimu yang mungil? Segala sesuatunya terasa begitu jauh dan tak terjangkau oleh tangan-tangan mungilmu. Kaki kursi maupun kaki bangku seakan-akan tongkat untuk menahanmu tetap berdiri. 

Di bawah meja makan merupakan tempat favoritmu, meja makan cukup untuk menudungi kepalamu. Kau menegadah ke atas dan melihat lampu-lampu indah, kau takjub dan kagum melihatnya, lalu kau mengulurkan tanganmu untuk menjangkaunya. Tapi kau tak sanggup. Segala sesuatu nampak begitu jauh dan tak terjangkau bagi tangan dan kaki mungilmu yang berusaha untuk mengapainya. 


Lalu kau mendengar sebuah suara memanggilmu. Kau mencari berkeliling dengan tertatih-tatih, tapi kau tidak menemukannya. Suara itu memanggilmu lagi. Kau semakin penasaran dan menjejakkan kakimu ke lantai cepat-cepat untuk mencari sumber suara itu. Tangan dan kaki kecilmu berusaha menjaga keseimbanganmu ketika kau berlari untuk menemukan siapa yang memanggilmu.

Suara yang begitu lembut, suara yang kau tahu berasal dari orang yang mengasihimu. Suara yang sama terdengar memanggilmu lagi, kau memandang sekelilingmu sekali lagi, tapi kau tetap tidak menemukan suara itu. Yang aku lihat disekitarmu hanyalah mainan mobil-mobilanmu yang berserakkan, 4 buah kaki kursi, sebuah balon, beberapa buah buku, krayon dan nah akhirnya, tampat favoritmu meja makan. 

Kau berlari dan melonggok ke bawah meja makan, kalo-kalo sumber suara itu berasal dari sana. Dan kau mendengar suara itu sekali lagi, disertai dengan tawa yang lembut. 

"Kemana kau mencari anakku? Lihat aku ada diatasmu."

Kau pun mendongakkan kepalamu dan melihat sumber suara itu. Ibumu berdiri di hadapanmu dan tersenyum melihatmu. Kau pun tersenyum dan berpikir "Hei, lihat aku dapat menemukanmu." 

Lalu kau mengulurkan tangan mungilmu, mencoba mengapainya. Mencoba menciumnya, mencoba memegang tangannya. Namun, aduhhh!!! tanganmu tidak dapat mencapainya.

Tiba-tiba Ibumu terasa begitu jauh darimu. Ia berdiri menjulang tinggi dan tak dapat kau raih. Kau mulai kecewa dan menangis. Kau menginginkan ibumu!!! Kau ingin menciumnya, memgang pipinya, kau ingin menarik rambutnya. Kau menginginkan ibumu, tapi kau tidak dapat mencapainya ... Ibumu terasa begitu jauh. 

Dan tiba-tiba kau merasa tubuhmu terangkat. Ada sepasang tangan yang memegang pinggang kecilmu. Kau melihat ibumu tersenyum dan berkata, "Nah, aku menemukanmu!" Kau mengapai dengan tanganmu, dan HEI lihat, sorakmu kau bisa memegang pipinya. Ia tertawa ketika tangan-tanganmu memegang pipinya. Bahkan ketika salah satu tanganmu menarik rambutnya ... Ia tertawa dan ia menarik kau mendekat kepadanya dan mencium pipimu. Kau tertawa kesenangan. Akhirnya kau bisa meraih ibumu. Oh tidak, akhirnya ibumu bisa meraihmu dan mendekapmu. 
Berapa sering kita merasa bahwa Tuhan jauh dan tidak terjangkau bagi tangan-tangan kita? Atau mungkin kita ingin sekali menjangkaunya tapi ... upsss, tanganmu kurang panjang. Kaki-kakimu kurang tinggi untuk dapat menjangkaunya. 

Pernahkah ketika kita merasa bahwa Tuhan jauh dari kita, kita berpikir dan membayangkan diri kita seperti anak kecil dengan pandangan yang serba terbatas sehingga kita tidak bisa melihat bahwa sesungguhnya kita ada dibawah kaki-Nya!!! Kita ada kurang dari 10 cm dari hadapan-Nya. Pandangan kita sangat terbatas. Tidak seperti pandangan-Nya!!! Pada pandangan-Nya kita begitu dekat, sehingga tangan-tangan-Nya bisa menjangkau dan menarik kita mendekat pada-Nya. 

Bagi-Nya kita begitu dekat, sehingga bunyi nafas kita pun terdengar oleh-Nya. Ketika Ia menundukkan kepala-Nya, ada kita di dekat kaki-Nya. Ia tersenyum dan tertawa ketika melihatmu mencari-cari-Nya, padahal kau ada di dekat kaki-Nya. Dan akhirnya, ia mengangkat pingangmu, membawamu naik untuk dapat menciummu. Untuk membiarkanmu memegang pipi-Nya, untuk membiarkanmu menarik rambut-Nya. Ia ada dekat sekali denganmu. Yang kau perlukan hanyalah menjulurkan tanganmu keatas, menengadahkan kepalamu, dan Ia akan mengangkatmu ke atas. Ia akan membungkuk dan mengulurkan tangan-Nya.

Jika kau merasa begitu jauh dari-Nya, INGAT KAU ADA DIDEKAT KAKINYA!!!

Saturday, October 3, 2015

Kisah Si Sendal Cantik

by Grace Suryani

Setting : sebuah rumah berlantai dua di salah satu kawasan Jakarta. Suara mobil berhenti. Tok-tok-tok, langkah kaki 2 orang terdengar memasuki halaman. (krrriittt) suara pintu dibuka. Seorang wanita muda awal 20 tahunan melangkah masuk sambil membawa kantong plastik besar.

Pembantu : Belanja apa non?

Nona         : Sandal, akhirnya dapet juga. Tadi ke toko sepatu lumayan ada discount.

(suara kardus dibuka. Mengeluarkan sepasang sandal berhak hitam manis)

Bagus ngga?

(si nona mengenakan sandal itu dan berjalan kian kemari)

Pembantu  : Bagus. Eh tadi ada telpon dari Siska.

Nona          : Oya? Aku telpon sekarang dah.

(meletakkan sandal itu di tempat sandal, di sebelah sandal lamanya. Si putih salju)

Sandal Hitam (SH) melihat ke sekelilingnya. Rak sepatu besar yang terbuat dari kayu. Ada beberapa pasang sepatu keds, sepatu sandal maupun aneka sandal.  
Sandal Putih (SP) : Hi, sandal baru ya?

SH melihat sandal putih yang sudah agak kotor yang menyapanya dengan ramah. Ia tersenyum lebar dan berkata dengan penuh semangat.

SH       : Iya. Wah, aku seneng banget. Akhirnya setelah sekian lama terpajang di toko sepatu, akhirnya ada yang membawaku pulang!! Hey, kau tau tidak, aku sudah lamaaa sekali berada di toko sepatu itu. Aku sudah masuk sepatu senior. (suaranya tiba-tiba menjadi agak rendah) Banyak orang yang pernah mencobaku, tapi mereka tidak pernah membawaku pulang banyak alasan. ukuran yang ngga cocok, harga yang ngga cocok. heh ...

SP mendengarkan dengan seksama. SH menghela nafas lalu bergumam

SH       : Ketika pelayan toko itu memindahkanku dari posisi New Arrival, ke rak biasa aku sudah cukup sedih. Sedih menyaksikan teman-temanku satu-satu datang dan pergi sedangkan aku tetap di sana. Ketika aku dipindahkan ke rak discount, hatiku hancur Hidupku rasanya tidak berarti. Ah untuk apa aku didandani berbulan-bulan di pabrik, menjalani berbagai proses menyakitkan kalau pada akhirnya tidak ada orang yang mau membeliku ...

SH berkata dengan tersendat-sendat. SP menepuk-nepuk bahunya, berusaha menenangkan kawan barunya.

SH       : Berhari-hari, aku merasa hidupku tidak berarti. Duduk manis, tanpa diperhatikan. Sainganku terlalu banyak. Banyak yang lebih muda, lebih cantik daripadaku. Ah ... masa-masa itu ... kadang aku berpikir, cita-citaku hanya 1. Ingin supaya hidupku berarti. Aku ingin ada orang yang membeliku dan memakaiku. Hanya itu?

SH menghapus air matanya. Ia menarik nafas panjang perlahan-lahan wajahnya berubah, menjadi lebih tenang.

SH       : Akhirnya hari itu datang juga. Hari yang kuimpi-impikan sepanjang hidupku. (ada nada bangga di dalam suaranya). Well tadinya aku ngga menyangka hari ini, adalah 'hari itu'!! Ketika nona kita masuk ke dalam toko, aku tidak meliriknya. Aku sudah terlalu sering berharap dan kecewa, aku sudah lelah. Lelah dicoba oleh berpasang-pasang kaki tapi tidak ada satupun yang berniat membeliku. Tapi ia menghampiriku. Meraihku, menelitiku dengan seksama dan mengenakanku. Jantungku berdetak lebih kencang. Oh God ... apakah dia orangnya?!?! Is she the right one?? Will she bring me home?? (suaranya tercekat), ketika harapanku hampir melambung, tiba-tiba aku mendengar dia berkata,

Nona    : Mbak, bisa tolong ambilin pasangan sandal yang itu bukan yang itu yang disampingnya, yang di belakang ada talinya. Nah yah betul. Makasih yah Mbak.

SH : OMG!! Dia menunjuk sandal laen!! Rasanya hatiku hancur berantakan. Oh tidaaakk ternyata dia sama saja kayak orang-orang laen. Aku menatap sandal hitam manis yang dia tunjuk dengan tatapan iri! Ah kalau saja itu aku aku hampir menangis. Sudah pasti aku akan kalah bersaing dengan sandal itu. Tapi ketika aku sudah sedih, tiba-tiba aku mendengar suara si pelayan toko,

Pelayan Toko : Maaf , Mbak, model ini no 37-nya habis. Yang ada cuman no 38.

Nona  : Yaahhh (dengan nada kecewa). Ngga ada yah Mbak.

SH       : Hati gue melonjak kegirangan!! Yessss Tapi melihat tampang si Nona yang kecewa, aku rada was-was juga. Mungkinkah dia memilihku?

SH melirik kepada SP yang mendengarkan ceritanya sambil tersenyum.

SH       : Kau pasti tau kan, saat itu saat yang paling mendebarkan! Saat penentuan. Saat ketika takdir yang akan merubah hidupmu ada di ujung hidungmu.

SP        (tersenyum simpul) yah aku tau. Aku pun pernah mengalaminya.

SP   : Yah akhirnya si nona mengenakanku lagi. Pergi ke kaca, mematut-matutkan dirinya, dan aku nyaris menjerit kegirangan ketika dia berbicara dengan si Pelayan Toko.

Nona : Ya udah, Mbak. Saya ambil yang ini saja.

SH       : YEEEAAAAHHHH!!! AKHIRNYAAAA YESSS!!! Dia menunjuk ke arahku! OMG rasanya itu detik paling bahagia dalam hidupku! Akhirnya! Akhirnya impianku terwujud!! Akhirnya ada manusia yang memilihku. Akhirnya aku bisa menjalani 'panggilanku', menjadi sepasang sepatu yang dipakai oleh manusia. Oh aku merasa diriku sepatu paling bahagia di dunia ini.

SH menyelesaikan ceritanya sambil tersenyum bangga. SP tersenyum melihat tingkah polah teman barunya. Ia seperti melihat dirinya 1 tahun yang lalu. Yah, ia juga mengalami hal yang sama. Ditaruh berbulan-bulan di rak berdebu, dipindahkan berulang kali. Dari rak yang paling depan, hingga rak di belakang, sampai akhirnya ia masuk ke rak discount, dimana akhirnya ia ditemukan oleh si Nona *well, sepertinya nona kita ini suka sekali barang discount. Hehehe*

SP        : (berkata dengan nada hangat) Congratulations! Aku senang sekali ada kamu di tempat ini. Menyenangkan sekali punya teman baru yang penuh semangat seperti dirimu. Aku harap kau bisa menunaikan tugasmu dengan baik. : D

SH       : Pasti!! Aku sudah mengimpikan ini sepanjang hidupku. Bayangkan, dikenakan oleh sepasang kaki manusia, menapaki jalan-jalan, wow!! That's so exciting!!

SP hanya tersenyum simpul.

SP        : Well, I know you can do it!

Terdengar suara langkah kaki di ruang atas, kemudian terdengar suara si Nona.

Nona    : Ma, aku pergi DATE dulu ya.

Mama  : sama sapa?

Nona    : Dijemput sama Laras di gereja. Aku bawa kunci yaahh. Daaahh

SP dan SH melihat Nona mereka datang, sudah siap untuk pergi. Sambil berdendang ia Berdiri di depan rak sepatu.

Nona    : Pakai sepatu baru aaahh.

SH merasakan nafasnya bergetar. Sangking senangnya ia sampai lupa bernafas. Wow!! Akhirnya!! My first mission!!! Oh Yeaaahh c'mon babeee!! SH begitu bahagianya sampai ia nyaris tidak mendengar SP berbisik, "Good Luck!!" Satu-satunya yang ia rasakan hanya perasaan gembira yang meluap ketika ia merasa dirinya dibawa berjalan keluar dari rumah. Berjalan di atas aspal di jalan depan rumah.

SH : Hi pak aspal!! Kenalkan, saya Sandal Hitam, sandal barunya Nona.

Aspal   : Wah sandal baru?

SH begitu gembira sampai ia ingin menyapa semua benda yang ditemuinya. Pak Aspal. Mas Pohon Jambu. Nyonya bunga kembang sepatu. Sapa aja daaahhh ... 5 menit ia masih berjalan di atas aspal. But upsss ... ia merasakan ada lumpur-lumpur yang mulai menempel di dahinya.

SH : Hiii ...jorok!!! Aduh  ...ada lumpur di dahiku. Nona, hati-hati donk kalau jalan!!

Tapi lumpur itu itu berhenti. Malah mulai ada air kotor yang mengenai hak tinggi-nya. SH yang selama ini hidup di dalam toko yang serba bersih rapi dan harum tidak siap berkenalan dengan lumpur, debu, air, yang kini berkeliaran di sekitarnya. Oh tidak!! Badannya yang tadinya mulus, bersih, kinclong, mulai terkena kotoran. Ia panik.

SH : Nonaaaa ... aduh!! STOP!! STOPPP ... badanku kotor semua. Ayo kembali ke rumah. Aku harus mandi. Hiii lihat, ada lumpur dimana-mana. Nonaaaa plzzz ...

Tapi si Nona terus berjalan tanpa menghiraukan kata-katanya. SH merasa panik. First Mission yang tadinya ia pikir akan ia jalani dengan anggun berakhir dengan lumuran lumpur di nyaris seluruh tubuhnya. Ia merasa kecewa ... hancur sudah impian muluk-muluk ... hancur sudah 'panggilan hidup' yang tadi ia bangga-banggakan.

5 jam kemudian

SP sudah tidur ketika sayup-sayup ia mendengar bunyi kunci diputar. Ia melirik ke arah Pak Jam Dinding. Pkl 22.00 Tok tok tok ... langkah kaki si Nona membelah keheningan malam. Nona berhenti, melepas sandal hitamnya dan berjalan naek ke kamarnya.

Keheningan kembali melanda. Upss ... tidak benar-benar hening. Ada isak tangis SH. Sandal hitam yang 5 jam lalu penuh dengan kebanggaan dan pesona kini menangis tersedu-sedu. SP menghampiri rekan barunya. Dan duduk disampingnya. Diam.

SH (di sela-sela isak tangisnya) hiks hiks tadinya aku pikir hiks aku bakal hiks diajak ke tempat-tempat yang bagus. hiksss huaaaa ternyata hikss aku hiks .. hikss malah disuruh ke tempat yang kotor. Hikss!! Liat neh hikss solku ngga lagi bersih. Banyak lumpur hiks aku jadi bau hikss tadi di tengah jalan hiks kena air ujan. Hiksss look at me hiks penampilanku huaa hiks jelek banget kan hiks!! Ngga usah boong ... hiks ... gue tau kok .. huuaaa ... kenapa idupku jadi begini!! HIKSSS ... HUAAA ...

SP : Sssttt tenang. Aku tau rasanya seperti aku. Aku pernah ngalamin juga kok.

SH : Masak ... hiks ... hiks ... loe cuman boongin gue kan?!?! Hikss ... emank dasar nasib gue sial. Hiksss ..

SP mengeleng, lalu menunjukkan tubuhnya. Banyak goretan-goretan. Kulitnya yang dahulu putih mulus kini dinodai oleh bercak hitam. Debu. Angin. Lumpur. Bahkan di beberapa tempat kulitnya sedikit terkelupas. SH terperanjat ketika melihat luka SP.

SH       : Ini?? (sambil bergidik seram)

SP mengangguk : Ya, ini aku dapatkan ketika aku menjalani tugasku sebagai sandal yang baik. Dulu aku putih mulus. Tanpa cacat. Namaku Putih Salju. Aku dulu salah satu yang tercantik di toko sepatu. (SP berbicara dengan menerawang, mengenang masa lalunya) tapi itu dulu. Sekalipun aku cantik, aku manis, aku tanpa cacat tapi aku tidak berguna. Aku tidak memenuhi panggilanku. Aku dibuat bukan untuk dipajang di rak manis di toko ber-AC. Aku dibuat untuk dipakai berjalan.

SH merenung mendengarkan kata-kata SP.

SP        : Pada mulanya aku berpikir, wow ... alangkah menariknya panggilan. Tapi ketika aku mulai menjalaninya, aku sadar itu tidak sesederhana yang aku pikir. Ada kalanya aku harus berkorban, membiarkan diriku tergores, demi kaki tuanku. Membiarkan diriku diinjak-injak sepanjang hari, tapi aku tahu aku dibuat untuk itu. Itu tujuan hidupku.

SH       : (terperangah ... dengan nada sedikit takut), maksudmu kita dibuat untuk ... untuk dikotori?? Untuk well u know bergulat dengan lumpur setiap hari? Yuccckksss ...

SP tersenyum dengan bijak : Tidak semenakutkan yang kau pikir kok. Memang ada kalanya kau dibawa berjalan ke tempat-tempat yang buruk. Tempat yang lumpur, becek, berbatu-batu. Tempat yang membuatmu merasa tidak nyaman. Tapi ada kalanya juga kau dibawa ke tempat-tempat yang menyenangkan. Ke mall-mall dengan keramik yang cantik, tempat-tempat yang wah dan mengagumkan. Taruhan kau pasti suka sekali ketika dibawa berjalan di atas keramik yang sekalipun licin tapi tidak membuatmu terpeleset. Atau berjalan di atas karpet yang lembut dan harum.(Melihat tampang SH yang seolah-olah tidak percaya) Hey u know what, aku sudah pergi ke luar negeri loh. Aku pernah ke China, Singapore, Malaysia. Pergi ke kota-kota laen, berkenalan dengan berbagai macam tegel, keramik, kayu, wow ... pengalaman yang menyenangkan.

SH       : Really?!?! China wow ... kayak apa itu?

SP        : Kalau aku tidak salah, tidak lama lagi kau pasti akan sampai China juga. Nona kita pasti membawamu kesana. Kau sandal baru kesayangannya. So just enjoy ur adventure. :D

SH       : Tapi?

SP        : Tapi apa??

SH:      : aku masih sedikit takut, u know, pengalaman pertama dengan lumpur itu agak errhh well menakutkan.

SP        : Yeah I know. Mau kah kau percaya pada Nona kita? Kalau ada jalan yang lebih baik, ia pasti membawamu ke situ. Ia tidak pernah dengan sengaja membawamu ke jalan-jalan yang buruk untuk menyiksamu. No way!! Nona kita sayang sama kamu. Karena kamu sudah dibeli olehnya. Kamu akan melalui jalan-jalan yang buruk tapi juga akan menikmati jalan-jalan yang manis. Tidak usah takut dengan lumpur, Nona kita tidak akan meninggalkanmu di tengah lumpur. Ia akan membawamu pulang ke rumah. Selama kau melekat pada kakinya, ia akan membawamu keluar dari semua lumpur itu. Hanya lekatkan dirimu pada kaki nona kita.

SH terdiam.

SP        : (menepuk bahunya) Tenang saja. Segala sesuatunya akan berjalan dengan baik. Tidak usah berpikir terlalu banyak. Ikuti saja kemana Nona kita membawamu. Kau tau, aku memang tidak semanis aku yang dulu, tapi aku yang sekarang jauh lebih bahagia. Karena aku tau hidupku berarti. Aku memenuhi tujuan aku dibuat. Dipakai untuk berjalan dan menghiasi kaki nonaku. Tidak ada kebahagiaan yang lebih sekedar daripada aku bisa berjalan dengannya, dan ada salah seorang temannya yang berkata pada Nona kita, "Sandalmu bagus" dan Nona kita tersenyum bangga. Kebanggaannya adalah kebanggaanku.

SH akhirnya mulai tersenyum. : Yah sepertinya aku terlalu cepat mengambil kesimpulan. En .. erhh .. are u sure that i will enjoy this?!

SP tersenyum lebar : YUP. Karena kau didesign untuk menjadi sandal. Kau punya kemampuan-kemampuan sebuah sandal. Kau mampu menahan seluruh berat tubuh nona kita dengan hakmu. Kau memang didesign untuk itu, dan percaya dah, u'll enjoy it. kamu adalah sandal, dan kamu akan melakukan hal-hal yang dilakukan oleh sandal. Dan apa sih yang bisa bikin kita para sandal lebih bahagia selain dikenakan oleh tuan kita dan dibawa jalan-jalan? :p kau tidak hanya akan suka melakukan itu, bahkan lebih dari itu, kau akan bahagia.

SP mengedipkan matanya. SH tertawa. Keduanya saling mengucapkan selamat malam,selamat tidur. Sebelum tidur SH mengenang harinya, hari dimana ia belajar banyak hal. Kesedihannya sudah terangkat, ia merasakan matanya makin berat, ia merengangkan seluruh tubuhnya, merasa hangat, bersiap untuk tidur. Mendapat kekuatan baru untuk menjalani tugasnya keesokkan harinya. Dengan semangat yang baru.

Aku adalah si sandal cantik, dan aku melakukan hal-hal yang dilakukan oleh sandal, dan aku bahagia :D karena dengan kemampuanku sebagai sandal aku melakukan tugas-tugas sebuah sandal

*********

Renungan : Guys, kadang kita lupa siapa diri kita dan untuk apa diciptakan. Kita menolak menjalani sisi-sisi sukar dari panggilan kita. Kita hanya ingin berjalan di atas lantai marmer, karpet merah, tapi kita lupa, bahwa untuk sampai ke lantai marmer kita perlu berjalan di atas tanah yang kotor dan kadang penuh lumpur. Kita mau hal yang enak, tapi menolak berkorban.

Guys, panggilan kita itu panggilan 1 paket. Dengan sisi baik yang menyenangkan maupun sisi berat yang terkadang melukai kita. Percaya, kita sudah diberi kemampuan untuk melakukan tugas-tugas 'sandal', karena kita memang 'sandal'!!



Jauh lebih baik menghabiskan hidup ini dengan berlumur lumpur daripada dipajang manis di toko tapi tidak pernah menjalani kehidupan yang sesungguhnya?

Kalau saat ini kalian masih 'dipajang manis di etalase toko' percayalah akan ada harinya Tuhan memanggilmu keluar, membelimu dan menggunakanmu di tempat yang Dia pilih. Dan guys, pengalaman itu jaaaauuhhh lebih menarik dari sekedar duduk manis di etalase toko.

Kalau kalian sudah dibawa berjalan-jalan diantara lumpur, jangan mengeluh. Tuhan kita akan membawa kita pulang. Dia tidak pernah punya rencana meninggalkan kita di tengah lumpur *well, guys, siapa di antara kalian yang membawa sepatu yang kalian beli lalu dengan sengaja meninggalkannya di tengah lumpur?!?! Ngga ada kan?!* Lumpur itu hanya jalan yang harus kita lalui kalau kita pulang ke rumah *khususnya buat kalian yang tinggal di daerah rawan banjir huehehe*. So guys, bertahanlah. Dia akan membawa kita keluar dari lumpur. Kita akan pulang ke rumah bersama dengan Dia. :D

Jakarta, 26 April 2006

Perenungan sepanjang perjalanan jalan kaki memakai sandal baru menuju gereja untuk berangkat DATE :p

Thursday, October 1, 2015

"Apakah Engkau Mengasihi Aku?"


By Natalia Setiadi

Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepadanya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”Kata Yesus pula kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” (Yohanes 21:15-17)


Sejak dulu, baca perikop ini bikin saya mengernyit. Ga ngerti kenapa Yesus kudu mengulang pertanyaan ini sampe 3x. Ga terlalu ngerti juga kenapa Petrus musti sedih denger pertanyaan ini. Saya kirain karena alasan yang personal: Petrus yang abis menyangkal Yesus 3x, diminta ngulang pernyataan kasihnya kepada Yesus 3x juga. Di Alkitab segala yang 3x itu biasanya penting.

 Minggu lalu saya dapet pencerahan. Pencerahan yang cerraaahhh banget,dari aplikasi Renungan Harian di HP android (e-RH), tanggal 16 April 2015, ditulis oleh bapak Hiendarto Sukotjo.Ternyata, dalam pertanyaan Yesus yang pertama, kata kasih yang dipake adalah AGAPE, atau kasih tanpa syarat yaitu “mengasihi walaupun”.  Dan dijawab oleh Petrus dengan kata PHILEA, atau kasih bersyarat yaitu “mengasihi jikalau”.  Pertanyaan Yesus yang kedua masih menggunakan kata AGAPE, dan lagi-lagi dijawab oleh Petrus dengan PHILEA.  Petrus berbeban berat dengan rasa bersalah karena telah menyangkal Yesus. Padahal sesaat sebelum Yesus ditangkap, Petrus berkata bahwa dia rela memberikan nyawanya bagi Yesus (Yohanes 13:37).  Petrus menjawab dengan philea, karena merasa belum mampu mengasihi Tuhan dengan kasih agape.  Tuhan pun paham.

Pada pertanyaan-Nya yang ketiga, Yesus bertanya menggunakan kata PHILEA.Yang kemudian dijawab Petrus juga dengan PHILEA.  Sekarang saya mengerti mengapa Petrus menjadi sedih saat mendengar pertanyaan Yesus yang ketiga. Ngebayanginnya aja udah bikin hati “nyeesss...”, terharu banget. DIMAKLUMI dan DIPAHAMI, terlebih lagi DITERIMA APA ADANYA itu dahsyat rasanya.

Setelah Petrus menyangkal Yesus, dia kembali ke profesi lamanya sebagai nelayan. Perikop di atas terjadi pada saat Yesus menampakkan diri untuk ketiga kalinya, yaitu kepada Petrus dan beberapa murid lain yang sedang menangkap ikan bersama Petrus. Adegan yang terjadi persis sama dengan adegan ketika Petrus pertama kali bertemu Yesus: mereka mencari ikan semalaman tetapi tidak mendapat seekor ikan pun, kemudian Yesus menyuruh mereka menebarkan jala di sebelah kanan perahu, lalu jala mereka menjadi sangat penuh dengan ikan sampe susah ditarik.  Déjà vu.

Hampir sama dengan Petrus, Yudas Iskariot juga mengkhianati Yesus. Tetapi kisah Yudas berbeda : Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata: “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.” Tetapi jawab mereka: “Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!” Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. (Matius 27:3-5)

Petrus dan Yudas sama-sama menyesal, dan sama-sama didera rasa bersalah yang tak terlukiskan. Petrus berusaha coping dengan cara bekerja, kembali menjadi nelayan, sambil tetap berkumpul bersama beberapa murid yang lain. Sedangkan Yudas tenggelam dalam rasa bersalah, tidak berani mendekati murid-murid lain, tidak berani bertobat, merasa tidak layak diampuni, dan memilih jalan pintas dengan bunuh diri.

Apakah kelemahanmu membuatmu patah semangat?
Apakah iblis sering mengungkit masa lalumu yang kelam untuk membuat kamu merasa tidak pantas melayani Dia, tidak layak menjadi pengikut-Nya?
Apakah kamu merasa lemah dan terus menerus terjatuh dalam dosa yang sama sehingga iblis berhasil menipumu untuk tidak usah bertobat lagi karena Tuhan udah bosan mengampuni dan memaklumi kamu
Apakah kamu kecewa dengan keadaan dunia dan merasa hidupmu tidak berarti lagi?
Apakah dosa seksualmu di masa lalu membuat kamu tidak bisa menikmati keintiman dengan isteri/suamimu dalam pernikahan sah yang sudah diberkati Tuhan?
Atau adakah peperangan batin lain yang kamu perjuangkan siang malam tanpa sepengetahuan orang lain?

Tuhan paham.  Dia bertanya kepadamu dengan PHILEA, bukan AGAPE.  Dia menerimamu apa adanya, sinful and all.  Dia paham bahwa kita berdosa dan lemah.  Pengampunan yang Dia sediakan TIDAK TERBATAS.  Ingat apa pesan Tuhan kepada Petrus setelah Dia bertanya?“Gembalakanlah domba-domba-Ku.”  Tugas yang begitu penting Tuhan percayakan kepada Petrus.  Lalu apakah yang Petrus lakukan?  Lalu Petrus pun mengasihi Tuhan dengan AGAPE.  Saat Petrus menjawab Yesus, 3x dia hanya mampu menyebutkan philea. Tetapi sepanjang sisa hidupnya, Petrus menjalankan tugasnya menggembalakan domba-domba Tuhan. Malah di akhir hidupnya Petrus menjadi martir, mati disalib seperti Yesus, bahkan dalam keadaan terbalik, karena dia merasa tidak layak disalibkan dengan cara yang sama seperti Tuhannya.

Petrus DIMAMPUKAN untuk mengasihi Tuhan dengan AGAPE.  Roh Kudus yang sama juga ada di dalam hidup kita, para pengikut Yesus di masa kini.  Kuasa-Nya masih sama dahsyatnya, juga akan memampukan kita untuk melakukan apa yang kita pikir tidak mampu kita lakukan.  Karena “siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” 2 Korintus 5:17

***Catatan:Di Alkitab bahasa Indonesia dari LAI maupun bahasa Inggris versi King James, kita gak bisa lihat perbedaan kata kasih yang dipake dalam ketiga pertanyaan Yesus.  Di Alkitab bahasa Inggris versi Young’s Literal Translation, kasih agape disebutkan dengan kata “LOVE” dan kasih philea disebutkan dengan kata “DEARLY LOVE”, jadi keliatan bedanya.  Setelah Petrus menjawab dengan philea, Yesus juga 3x berpesan, “Gembalakanlah domba-domba-Ku”, yang dalam versi Young’s Literal Translation ketiganya juga dibedakan dengan kalimat “Feed my lambs”, “Tend my sheep”, dan “Feed my sheep”.  Kalo untuk bagian ini saya ga punya penjelasan, jadi yang bisa menjelaskan tentang ini, please do share with us ya ;)