Monday, May 22, 2017

Book Review: Created to be His Help Meet



by Yunie Sutanto

Judul Buku: Created to be His Help Meet
Penulis: Debi Pearl
Penerbit: No Greater Joy Ministries

Pertama kali baca judul buku ini rasanya agak gugup campur gemes. What? I am created to be his help meet? His helpmeet alias pembantu? Well, memang sih, kata “pembantu” mungkin kesannya lebay kalau dibandingkan dengan kata “penolong” yang lebih sering digunakan.

Gara-gara itu, jadi muncul pertanyaan, “Memangnya ada yang salah dengan judul ini, kok pikiranku terusik? Padahal baru baca judulnya saja lho...” Segala teori tentang emansipasi wanita dan kesetaraan gender seolah bangkit dan berteriak-teriak: Ini kan bukan lagi zaman Siti Nurbaya atau Ibu Kartini? Bukankah pria dan wanita itu sejajar? Seharusnya tidak ada yang statusnya Cuma sekedar “penolong” dong!

Tapi, membaca buku ini bab demi bab, Tuhan membukakan banyak rancangan-Nya mengenai pernikahan. Yang luar biasa, buku ini ditulis oleh seorang wanita biasa, bukan penulis profesional ataupun pembicara terkenal. Ia hanyalah seorang istri yang bahagia menjalani perannya sebagai penolong bagi suaminya. Ia puas menjalani bagian sebagai seorang istri yang mendukung suaminya dalam menjalani tujuan hidup yang Tuhan sudah tetapkan di dunia ini.

Meskipun nampaknya sederhana dan tak terlihat, peran wanita dalam rumah tangga sebetulnya sangat penting! Di era ketika banyak orang menginginkan pengakuan dan ingin menonjolkan ke”bisa”annya, menjalani peran wanita dalam rumah tangga versi Firman Tuhan justru melawan arus! Be the hidden woman that does her work from sun to sun, giving her best for her family. Be the hidden woman that plays her role beautifully behind every scene, but yet nobody sees her. She knows that her job is important, and her boss is Jesus Christ, not any mortals!

Pada masa-masa awal pernikahan, keluarga adalah ladang misi dan pelayanan kita. Gaya Debi Pearl dalam menantang dan mengajak kita untuk menikmati peran ini sangat encouraging. Tidak hanya berperan dalam rumah tangga, buku ini juga mengajar kita untuk berperan dalam komunitas. Memang ada masanya kita begitu sibuk membesarkan anak dan mengurus rumah tangga, namun ada masanya juga saat anak-anak mulai meninggalkan sangkar dan kita mulai mendapat tugas baru dari Tuhan. Ketika masa itu tiba, Tuhan memberi tugas wanita lebih tua untuk mengajar wanita lebih muda mengenai peran wanita dalam rumah tangga. Pada saat itu, kita dilatih untuk menjalani masa-masa mentoring, kesempatan untuk berbagi hidup dan kesaksian dengan wanita-wanita yang lebih muda.

Saya suka dengan gaya ringan, apa adanya, serta humoris dari Debi Pearl. Untuk para wanita yang sudah menikah, termasuk mereka yang sedang menyiapkan pernikahan, this book is a must read!

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^