Wednesday, May 3, 2017

Peace: The Hunger of Human Heart



by Viryani Kho

Kemarin saya membaca berita mengenai putri bungsu dari sebuah perusahan asing ternama yang meninggal karena bunuh diri. Reaksi saya? Shocked! The first thought that came into my mind was... Hah? Kurang apa coba dia, udah kaya banget, mau apapun juga bisa. Dia juga pasti punya kemudahan-kemudahan untuk kembangin apa yang dia mau. Tapi, kok malah bunuh diri?

Dan ternyata bener yah, rasa damai itu gak bisa didapat cuma dari kesehatan, materi ataupun posisi dan kedudukan sekalipun. Ada banyak orang yang super duper kaya dan terberkati luar biasa dalam finansial, ternyata keluarganya gak bahagia dan generasi dibawahnya kacau. Atau apakah kesehatan dan umur panjang yang jadi takarannya? Banyak juga kok yang hidup sehat sampai lansia, namun di akhir hidupnya meninggal sendiri tanpa ada kerabat dekat.

Zaman memang berkembang semakin pesat dan canggih, namun sayangnya tidak disertai dengan nilai kemanusiaan yang semakin baik juga. Dunia banyak menawarkan keindahan dan kenikmatan yang hanya ada di permukaan. Sebenarnya banyak orang di luar sana yang longing for help, for changes, for better life. They seek peace. Peace that only God can offer; not the world.

Kebanyakan orang dunia berpikir bahwa damai sejahtera bisa didapatkan dari harta yang melimpah, kedudukan ataupun kesuksesan yang kita raih. Ya bisa saja kita merasakan kesenangan dari hal tersebut namun kedamaian itu tidaklah sejati dan bertahan lama.

Jadi, dari mana kita bisa mendapatkan kedamaian yang sejati? Dari mana kita mendapat damai sejahtera yang dicari-cari dan diinginkan oleh orang-orang dunia yang sukses dan berkelimpahan sekalipun?

Tidak ada jawaban yang lain. Damai sejahtera yang sejati hanya bisa didapat dari Yesus Kristus, sang Juruselamat dan sumber dari segala sesuatu. Dunia boleh menjanjikan banyak hal di luar kebenaran yang nampaknya menyenangkan, namun semua itu hanya bersifat sementara dan berujung pada kebinasaan karena upah dosa adalah maut.

Bila saat ini kita tidak merasakan damai sejahtera, mungkin kita sedang jauh dari sumber damai itu, yaitu Tuhan. Carilah Tuhan, hiduplah dalam kekudusan, dan penuhi keinginan dan perintah-perintah-Nya. Hiduplah sesuai status kita sebagai orang benar karena seperti apa kata Firman Tuhan, tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang fasik (Yesaya 48:22).

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^