Monday, May 1, 2017

Peace That Surpasses All Understanding


by Viryani Kho

Do not be anxious about anything, but in every situation, by prayer and petition, with thanksgiving, present your requests to God. And the peace of God, which transcends all understanding, will guard your heart and your mind in Christ Jesus.

—Philippians 4:6-7 (NIV)

Ayat dari Kitab Filipi ini adalah ayat favoritku. Saking seringnya disebut, aku sampai hafal di luar kepala. Bagiku, ayat ini sungguh-sungguh me-rhema. Mungkin dalam keadaan semua baik dan sesuai keinginan, kita akan bingung dan gak ngerti, apa sih yang dimaskud dengan “damai sejahtera yang melampaui segala akal”?

Yesus tahu bahwa kita, anak-anak-Nya, akan hidup dalam dunia yang penuh dengan keadaan yang membingungkan, meresahkan, menakutkan, penuh dengan godaan dan ancaman - dimulai ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Tetapi Ia adalah Allah yang sungguh baik, termasuk saat kita berada di tengah situasi/kondisi yang tidak baik. Yesus memberikan ‘warisan’ damai sejahtera sebagai bekal kita menjalani hidup di dunia yang semakin hancur dan rusak.

Dalam Yohanes 14:27 Yesus mengatakan, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Karenanya, sudah seharusnya setiap anak Allah yang telah dilahirkan kembali dari air dan Roh bisa menikmati hidup yang penuh damai. Tapi pada kenyataannya, apa iya? Tidak jarang kita tetap merasa gundah gulana, galau, gak bisa tidur dll kan? Hehe...

Dunia pun dapat menawarkan sesuatu yang mirip dengan kedamaian. Damai yang diberikan dunia adalah perasaan tenang jika kita berada dalam keadaan yang terkendali, aman, nyaman dan seturut dengan rencana dan keinginan kita. Namun saat semua itu hilang, atau saat kita berada dalam keadaan yang sebaliknya, maka rasa tersebut dapat dengan mudah tergantikan oleh roh kecemasan, kekuatiran, bahkan ketakutan yang fatal.

Namun seperti yang tertulis di dalam Yohanes 14:27, damai yang diwariskan oleh Tuhan Yesus, adalah damai yang akan selalu hadir pada waktu senang maupun susah, ketika kita mengalami kelimpahan maupun kekurangan, ketika kita dalam keadaan yang sesuai dengan keinginan kita ataupun keadaan yang tidak menentu. Jadi inget dulu pernah ada quote yang bunyinya demikian:

”In the world I had fun and found comfort, but in God I have peace. I prefer peace, since fun and comfort are only temporary.”

Damai sejahtera dalam Tuhan akan memampukan kita untuk bekerja di tengah tengah ‘badai’. Dengan bekal damai-Nya, kita dimampukan untuk tetap hidup dalam ketenangan di tengah banyaknya perubahan, godaan, dan pencobaan; because we know that He is in perfect control. 

Bagaimana caranya agar kita dapat merasakan peace that surpasses all understanding di tengah-tengah keadaan dunia yang tidak menentu ini? Jawabannya ada di dalam Filipi 4:6-7!
1. Tidak kuatir dan percaya sepenuhnya pada Tuhan
Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya. Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal. (Yesaya 26:3-4)  
2. Tekun dalam berdoa dan mengucap syukur dalam segala hal 
Doa adalah jendela hubungan kita dengan Tuhan, karena lewat doa kita menjadi lebih intim dan mengenal Tuhan. Dan dengan mengucap syukur, jiwa kita akan senantiasa merasa 'penuh' dan lebih menghargai kebaikan dan kemurahan-Nya yang kadang sering terlewatkan.  
3. Hidup benar dan kudus di hadapan Allah 
Damai sejahtera tidak dapat dipisahkan dari kebenaran atau kekudusan. Damai sejahtera dan kebenaran selalu berjalan beriringan. Allah tidak berkenan kepada mereka yang berdosa dan tidak mau bertobat sehingga Ia akan menarik damai sejahtera-Nya pada saat kita kita melakukan dosa.

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^