Friday, July 21, 2017

Masa Depan Yang Penuh Harapan (Part 2)


by Grace Suryani

Post ini adalah sambungan dari Part 1 yang bisa dibaca di SINI

Terkadang persepsi kita tentang “masa depan yang penuh harapan” itu keliru. Ayat yang paling sering dikutip itu ayat ini, 

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." 
—Yeremia 29:10

Tapi mari kita liat untuk siapa dan dalam kondisi apa ayat ini ditulis.

Beginilah bunyi surat yang dikirim oleh nabi Yeremia dari Yerusalem kepada tua-tua di antara orang buangan, kepada imam-imam, kepada nabi-nabi dan kepada seluruh rakyat yang telah diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnezar dari Yerusalem ke Babel. 
—Yeremia 29:1

Surat ini ditulis untuk orang-orang buangan di Babel. Surat ini ditujukan oleh bangsa Israel yang BARU SAJA dibuang ke Babel. Tuhan justru menyuruh mereka tinggal mengusahakan kesejahteraan bangsa asing tempat mereka tinggal, menikah dan berkembang biak, karena mereka bakal lama di sana.

Penafsiran gue maksud dari ayat 10 itu adalah demikian.

Sekalipun elu tinggal di Babel, sekalipun elu orang buangan, sekalipun loe dipandang rendah sama orang lain, sekalipun ini BUKAN MIMPI LOE (siapa sih yang pernah mimpi mo jadi orang buangan??), loe yakin dan percaya dah sama TUHAN. Ini rencana tuh rencana yang indah buat elu. Lebih indah dari rencana loe sendiri. Kalo loe setia di tempat dimana Tuhan membuang elu, elu taat sama Firman-Nya, bikin rumah, bikin kebun, bikin anak (yang banyak), berdoa dan bekerja dengan sungguh-sungguh sekalipun loe di tempat yang bukan mimpi loe, tetap ada harapan di sono.

Kalo ga yakin sama penafsiran gue, silahkan baca Yeremia 29 sendiri guys. :P Itu lebih bagus, daripada elu orang telan bulet-bulet kata-kata gue. Hehe.

So face it guys... Sometimes, God brings us not to the highest, but to the lowest place instead.

Kita maunya cuman Tuhan bawa kita dari kemuliaan ke kemuliaan lainnya. Tapi sadarkah kita kalo di lowest place, di tempat yang paling boring sedunia, Tuhan justru bisa mengasah karakter kita sebaik-baiknya; dan itu artinya Tuhan membawa kita kepada kemuliaan baru loh.

Firman Tuhan itu selalu benar, yang kadang salah itu PERSEPSI KITA. Pandangan dan definisi kita tentang masa depan yang penuh harapan dan kemuliaan, itu yang kadang salah. Kita mengartikannya terlalu sempit. Kita mengartikannya dgn kacamata dunia. Masa depan penuh harapan = sukses = banyak duit = mimpi-mimpi tercapai. Ketika kita berdoa, “Tuhan, tolong supaya aku bisa mengerti firman-Mu,” sebenarnya kita berdoa, “Tuhan, tolong supaya aku bisa punya PERSEPSI, PANDANGAN, dan DEFINISI yang sama dengan-Mu. Supaya aku melihat dengan kacamata-Mu, bukan kacamata dunia.”

Masa depan penuh harapan versi Tuhan = karakter terbentuk = makin serupa Kristus = jadi surat yang terbuka bagi dunia = jadi wangi-wangian yang harum di hadapan Tuhan. 

Tuhan tuh ga terlalu peduli kita lunch sama siapa. Entah itu sama dubes dari USA, atau sama bayi yang pinter taichi (kalo disuapin tangannya gerak kanan kiri). Yang paling penting kita NGAPAIN pas lunch sama org itu. Do we influence them, or do they influence us? 

Let’s face it guys, sometimes it’s not about us. Sebagian besar orang yang menerima surat dari Yeremia, tidak pernah kembali ke Israel. Tidak pernah kembali ke tanah nenek moyang. Tidak pernah melihat bait Allah dibangun di Yerusalem. Tidak pernah melihat Tuhan memulihkan kehormatan bangsa Israel. Sebagian besar dari mereka, mati sebagai orang buangan dan tidak pernah melihat mimpi mereka (kembali ke tanah Israel) terwujud. Mereka mati di tanah asing sebagai orang buangan. Bagi dunia, orang buangan itu hina. Tapi bagi Tuhan, mereka yang mati di tanah Babel itu memenuhi rencana-Nya. Just face it... Sometimes, supaya rencana Tuhan harus digenapi, kita harus rela tidak pernah melihat mimpi kita terwujud.

Tapi ini janji Tuhan: sekalipun hidup yang kamu hidupi sekarang itu bukan mimpimu, sekalipun ini bukan hidup yang kamu mau kalo itu dalam rencana Tuhan, maka kamu ada dalam masa depan yang penuh harapan. 

Jangan berpikir bahwa hidupmu baru akan dimulai NANTI setelah kamu masuk ke 'masa depan yang penuh harapan'. Karena masa depan yang penuh harapan itu adalah HARI INI. Ketika kita bekerja dan taat melakukan bagian kita HARI INI di tempat dimana Tuhan tempatkan kita. Bukan nanti.

Guys, punya impian itu bagus dan harus. Tapi impian semanis apapun itu selalu kalah manis dengan kenyataan yang Tuhan berikan.

Pertanyaannya mungkin, darimana gue tau ini rencana Tuhan atau bukan? There’s no easy answer for that question. :p Satu-satunya cara buat menjawab adalah, bertanya sama Tuhan, punya hubungan pribadi sama Tuhan dan baca Alkitab. I can’t answer the question about your life. You must ask the Author of your life.

:)

1 comment:

  1. Woooooowwwww!!!
    Warbiasyaaah... Sangat memberkati sekali artikelnya, dulu saya juga selalu mengartikan ayat itu menurut kaca mata dunia...
    Ternyata, makna nya jauh lebih dalam lagi. Thx bgt atas tulisan yg SGT memberkati ini .

    ReplyDelete

Share Your Thoughts! ^^