Friday, November 3, 2017

Emotional Affair (Part 2)


by Sarah Eliana

Kemaren aku ngebahas tentang "emotional affairs". Kalo belon baca, click HERE ya =) Hari ini aku pengen ngebahas gimana caranya supaya kita gak bergantung secara emosi kepada orang lain selain suami.

DO's:

  • Selalu share good or bad news yang intimate dengan suami dulu.
Setelah itu, baru deh putuskan bersama mau share ke siapa aja dan berapa banyak dari berita itu yang ingin kita share. Baik berita baik maupun buruk ataupun hanya sekedar mau curhat, sampaikan ke suami dulu. Mau suami bisa membantu atau gak, itu urusan belakangan. Yang penting: we open up our hearts to our beloved. We give them the chance to know who we really are inside and out.

  • Spend time with our spouse untuk membangun emotional closeness.
Spend time ini maksudnya betul-betul berduaan doank. Yang udah punya anak, titipin anak ke ortu ato mertua, and go on dates with your spouse, get to know each other, share your thoughts, feelings, mission, vision on a regular basis so that you both stay in the same "chapter" =)

  • Learn each other's love language! =)
Fight everyday untuk memenangkan "hati" suami. Untuk suami-suami, jangan berpikir kalo udah menikah tuh gak perlu lagi "mengejar" istri. Kalo dulu waktu masih pacaran you told her "I love you" 10 kali sehari, sekarang setelah married, jangan berhenti! We women love to hear that =) What I love about hubby adalah saat tiap kali bangun dia pasti bilang, "Good morning, beautiful". Hehehehehehe... atau waktu aku lagi di WC. Bayangin... aku lagi nongkrong di toilet pagi-pagi dengan rambut acak-acakan dan masih 90% ngantuk, trus dia masuk dan ngeliatin aku, trus ngomong, "You know what? You are so beautiful" *gubraks* hahahaha... It sounds cheesy, but I LOVE IT!!! Suami-suami... jangan malu-malu to be cheesy! Chances are your wife LOVES it!! Learn her love language, and express it to her! Para istri, lakukan hal yang sama. Kenali love language suamimu dan sampaikan cintamu padanya dengan 'bahasa' yang ia mengerti :)

  • Yang ini menurut aku penting banget: Dalam hal apapun yang engkau lakukan, lakukanlah dengan membayangkan bahwa suamimu ada di situ bersamamu. 
Kalo lagi chatting ama lawan jenis misalnya, biarpun suami lagi gak ada di tempat, tapi berpikirlah sebelum mengetik, "Kalo suamiku lagi di sini, apakah dia gak bakalan complain seandainya aku menulis, 'Selamat malam, ganteng' kepada orang lain?". Kalau kamu merasa suami gak akan nyaman dengan hal ini, maka jangan lakukan! Atau kalo lagi ada teman kantor (lawan jenis) yang mobilnya rusak, dan kamu mau kasi tebengan ke dia tiap hari sampe mobilnya bener lagi. Before nawarin, mikir dulu, "Will my hubby be ok with this?". Kalau kamu rasa suami gak bakalan suka dengan ide itu, well then sebaiknya jangan dilakukan. 

Aku punya temen kuliah nih, kalo lagi chatting suka kebiasaan manggil orang "say (dari kata ‘sayang’ – ed.)". Kalo cewek sih aku sama sekali gak masalah. Tapi temen aku ini cowok, dan tiap aku online, dia pasti manggil, "Halo, say... apa kabar, cantik?". Duh... gerah aku. So, aku kasih tau dia untuk gak memanggilku seperti itu karena aku sudah menikah dan satu-satunya orang yang boleh memanggilku seperti itu adalah suamiku. Eh... trus dia jawab gini, "Gak apalah. Suami loe lagi gak di deket loe, kan? What he doesn't know, won't hurt him". *gubraks* No, tentu suamiku gak akan tau kalo aku gak kasih tau dia, ya kan? Tapi... Tuhan tahu! And guess what again? My husband is precious in God's sight, and aku harus tunduk 100% sama perintah Tuhan. So, akhirnya teman aku yang satu ini aku block karena dia gak mau berhenti. Panggilan-panggilan sayang, cantik, jelita, manis, dan yang serupa kaya’ gitu bisa menimbulkan unhealthy emotional dependency (P.S.: ini berlaku juga untuk singles lhooo). I didn't want to have any emotional closeness with other men, except my husband, so... I blocked him. Hahaha...

  • PALING penting: berdoalah bersama tiap hari, saat teduh bareng sebagai suami-istri setiap hari karena: 
  1. Bible study dan doa bersama itu membangun kehidupan rohani kalian berdua.
  2. Bible study dan doa bersama juga bisa membangun a healthy emotional dependency on GOD and each other. Soalnya kalo mau berdoa kan, pasti kita share dulu, "Tolong doain ini yaa... aku lagi stres hari ini... soalnya gini gini dan gini". Kita jadi share our hearts and thoughts dengan pasangan (and God), and that gives us both a chance to be in constant communication with each other, which will result in a healthy emotional closeness.
  3. We need to pray on a daily basis supaya Tuhan sendiri yang bantu kita untuk membuat batasan-batasan di sekeliling kita. Tuhan juga yang akan taruh perlindungan di sekeliling kehidupan pernikahan kita supaya kita gak tergoda untuk mencari kedekatan emosi dengan orang lain. 

No comments:

Post a Comment

Share Your Thoughts! ^^